Pada tahun 2013, APRIL Group meresmikan program Restorasi Ekosistem Riau (RER) yang merupakan kolaborasi sektor publik dan swasta untuk melindungi dan merestorasi hutan gambut bernilai ekologis tinggi.
Kembalinya burung langka dan terancam punah, pertumbuhan mata pencaharian alternatif yang terkait dengan hutan berkelanjutan, dan tidak adanya insiden kebakaran merupakan tiga hal penting yang tercakup dalam Laporan Tahunan Restorasi Ekosistem Riau (RER) 2017. Anda
Ronyi Las Silaen memimpin tim Forest Protection Rangers yang menghabiskan hari-hari mereka menelusuri wilayah konsesi Restorasi Ekosistem Riau (RER) yang terletak di Semenanjung Kampar, Riau, Sumatera.
Terdapat kurang lebih 17.000 orang tinggal di area sekitar Restorasi Ekosistem Riau (RER), yang mana sebagian besar dari mereka menggantungkan mata pencahariannya dari lahan tersebut. Membuat masyarakat setempat untuk menjalani hidup yang lebih berkelanjutan serta
Kepala Operasional Restorasi Ekosistem Riau (RER), Brad Sanders, belum lama ini berbicara di forum Resposible Business Forum di Singapura tentang program restorasi ekosistem dan bagaimana program tersebut berkontribusi terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) ke-15: Ekosistem
Pada tahun 2013, APRIL menginisiasikan Restorasi Ekosistem Riau (RER), sebuah inisiatif restorasi ekosistem yang bertujuan untuk melindungi, merestorasi, dan mengkonservasi hutan lahan gambut yang penting secara ekologis di Provinsi Riau, Indonesia.