Perspektif atas pengelolaan hutan berkelanjutan dan peran aktif pada agenda pembangunan pasca 2030
Grup APRIL menggarisbawahi makna penting pendekatan Nilai Konservasi Tinggi atau NKT (High Conservation Value/HCV) dalam mengelola kawasan konservasi dan restorasinya di konferensi Nilai Konservasi Tinggi baru-baru ini. Craig Tribolet, Head of Sustainability Operations Grup APRIL,
Oleh: Tony Wenas – Direktur Pelaksana, Operasional, APRIL Indonesia Selama dua minggu ke depan, komunitas global dari pemangku kepentingan yang beragam berkumpul di Paris untuk COP21, dengan tujuan membuat perbedaan nyata atas cara masyarakat dunia
Sebagai pengelola hutan tanaman, kebakaran merupakan ancaman utama untuk bisnis kami. Kami tidak membakar karena tidak ada keuntungan ekonomi atau lingkungan untuk melakukannya. Hutan tanaman kami dikelola untuk menghasilkan serat kayu dan kebakaran secara signifikan
Dalam pidatonya pada Forum Bisnis Pengelolaan Tanah Berkelanjutan* di Ankara, Turki pada tanggal 21 Oktober 2015, Pimpinan Grup APRIL, Bey Soo Khiang, membahas bagaimana kemitraan sektor publik dan swasta dapat membantu mencegah degradasi lahan serta
(13 Oktober) APRIL memperhatikan laporan yang diterbitkan oleh Greenomics pada tanggal 12 Oktober yang menyatakan pembukaan kawasan Hutan Bernilai Konservasi Tinggi (HCVF) di kawasan konsesi APRIL.
Dialog Hutan (TFD), bekerjasama dengan Program tentang Hutan (PROFOR) di Bank Dunia, telah merilis laporan baru sebagai bagian dari inisiatif Free, Prior, Informed Consent (FPIC) atau prinsip Persetujuan Sukarela, Didahulukan dan Diinformasikan.
Kami saat ini di Kongres Kehutanan Dunia (WFC) di Durban, Afrika Selatan untuk berbagi cerita tentang RESTORASI EKOSISTEM RIAU (RER).