Tanggapan mengenai artikel Earthsight


Kebijakan Pengelolaan Hutan Berkelanjutan (SFMP) 2.0 , yang secara tegas berkomitmen untuk tidak melakukan deforestasi, termasuk dari sumber rantai pasok kami. Pemasok APRIL dan laporan asssurance tahunan pihak ketiga terkait kepatuhan APRIL terhadap SFMP tersedia di APRIL Sustainability Dashboard.

APRIL berpegang teguh pada komitmennya untuk tidak melakukan deforestasi, yang dievaluasi melalui analisis perubahan tutupan lahan secara berkala dan tinjauan independen tahunan. Bertentangan dengan dugaan Earthsight, APRIL dan mitra pemasoknya hanya beroperasi di area konsesi kehutanan yang memiliki izin sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku serta komitmen yang tertuang dalam SFMP.

Informasi lebih lanjut mengenai proses perbaikan APRIL-FSC dapat diakses pada laman APRIL di situs FSC.  Tuduhan yang disampaikan Earthsight juga merupakan pengulangan dari klaim LSM yang menghubungkan antara APRIL, RGE dan PT Mayawana Persada. Sebelumnya, APRIL secara terbuka telah membantah  klaim tersebut.

Sebagai tambahan, Earthsight juga mengulang tuduhan LSM terhadap RGE dan kelompok bisnis lainnya. Sebelumnya, RGE telah menyatakan bahwa perusahaan tidak memiliki kendali ataupun kepemilikan atas PT Borneo Hijau Lestari. Terkait laporan Rainforest Action Network yang menyebutkan PT Global Sawit Semesta (PT GSS), Apical telah mengonfirmasi perihal perhentian suplai dari sumber terkait sejak akhir November 2024.

APRIL dan RGE sepenuhnya berkomitmen untuk menyelesaikan proses reasosiasi FSC dengan tuntas dan meyakini bahwa hal ini merupakan kesempatan bagi FSC dan APRIL untuk memberikan dampak lingkungan dan sosial yang signifikan dan positif, terutama bagi pemegang hak yang terdampak serta berbagai pemangku kepentingan yang berhak mendapat manfaat ini.


Sebelumnya

Arsip