Tanggapan mengenai artikel Earthsight
Artikel ini merupakan tanggapan terhadap komentar yang diterbitkan minggu lalu oleh Earthsight terkait proses keterlibatan antara APRIL – Forest Stewardship Council yang sedang berlangsung.
Sejak 2016, APRIL Group berupaya untuk bergabung kembali (reasosiasi) dengan Forest Stewardship Council (FSC). Kami terus bekerja secara konstruktif dan transparan dengan FSC sebagai bagian dari proses perbaikan yang terdokumentasi secara publik yang melibatkan konsultasi yang luas dan mendalam dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk LSM dan masyarakat lokal.
APRIL telah menyelesaikan sejumlah prasayarat yang relevan guna mengakhiri disasosiasi dari FSC. Pada November 2023, APRIL dan FSC menandatangani Kerangka Kerja Perbaikan, dengan merujuk ke Bab 3, bagian 2.1 dari Kerangka Kerja Perbaikan FSC yang menandai dimulainya Proses Perbaikan dan Asosiasi APRIL (disebut juga sebagai “proses perbaikan”).
Terkait pasokan kayu, pasokan serat saat ini dan kedepan untuk APRIL sebagian besar bersumber dari konsesi milik perusahaan dan para pemasok. Semua kebutuhan peningkatan pasokan serat akan dipenuhi melalui peningkatan produktivitas yang didorong oleh investasi signifikan dalam penelitian & pengembangan (R&D) serta praktik silvikultur terbaik.
Semua pasokan serat ke APRIL, termasuk yang berasal dari pihak ketiga, sudah dan akan selalu berlandaskan pada Kebijakan Pengelolaan Hutan Berkelanjutan (SFMP) 2.0 , yang secara tegas berkomitmen untuk tidak melakukan deforestasi, termasuk dari sumber rantai pasok kami. Pemasok APRIL dan laporan asssurance tahunan pihak ketiga terkait kepatuhan APRIL terhadap SFMP tersedia di APRIL Sustainability Dashboard.
APRIL berpegang teguh pada komitmennya untuk tidak melakukan deforestasi, yang dievaluasi melalui analisis perubahan tutupan lahan secara berkala dan tinjauan independen tahunan. Bertentangan dengan dugaan Earthsight, APRIL dan mitra pemasoknya hanya beroperasi di area konsesi kehutanan yang memiliki izin sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku serta komitmen yang tertuang dalam SFMP.
Informasi lebih lanjut mengenai proses perbaikan APRIL-FSC dapat diakses pada laman APRIL di situs FSC. Tuduhan yang disampaikan Earthsight juga merupakan pengulangan dari klaim LSM yang menghubungkan antara APRIL, RGE dan PT Mayawana Persada. Sebelumnya, APRIL secara terbuka telah membantah klaim tersebut.
Sebagai tambahan, Earthsight juga mengulang tuduhan LSM terhadap RGE dan kelompok bisnis lainnya. Sebelumnya, RGE telah menyatakan bahwa perusahaan tidak memiliki kendali ataupun kepemilikan atas PT Borneo Hijau Lestari. Terkait laporan Rainforest Action Network yang menyebutkan PT Global Sawit Semesta (PT GSS), Apical telah mengonfirmasi perihal perhentian suplai dari sumber terkait sejak akhir November 2024.
APRIL dan RGE sepenuhnya berkomitmen untuk menyelesaikan proses reasosiasi FSC dengan tuntas dan meyakini bahwa hal ini merupakan kesempatan bagi FSC dan APRIL untuk memberikan dampak lingkungan dan sosial yang signifikan dan positif, terutama bagi pemegang hak yang terdampak serta berbagai pemangku kepentingan yang berhak mendapat manfaat ini.