Grup April Mengumumkan Perluasan Prgram Eco-Restorasi
Ditengah pertemuan COP21, Grup APRIL mengumumkan lebih dari dua kali lipat komitmen restorasi lahan gambut di Indonesia menjadi 150.000 hektar dengan investasi sebear US$100 juta selama dekade berikutnya untuk konservasi dan restorasi.
Peningkatkan komitmen pada Restorasi Ekosistem Riau (RER) diyakini sebagai investasi terbesar oleh perusahaan sector swasta dalam proyek eco-restorasi di Indonesia, yang meliputi penilaian, restorasi, perlindungan dan pengelolaan dan kemitraan.
“Keberlanjutan, konservasi, restorasi dan pertumbuhan inklusif bagi masyarakat setempat harus merupakan inti dari setiap strategi bisnis,” Anderson Tanoto, pemegang saham APRIL dan Direktur RGE mengatakan dalam sambutannya tentang pengumuman perluasan RER di Indonesia Pavilion di COP21, Paris.
“Kami berharap pengumuman kami akan menjadi salah satu dari upaya sektor swasta dalam berperan aktif di COP21 … Komunitas global dapat secara bersama-sama membuat perbedaan nyata,” katanya.
Program RER, yang telah diinisiasi oleh Grup APRIL dan bermitra dengan Fauna & Flora International (FFI) dan LSM setempat Bidara pada tahun 2013, melindungi dan merestorasi lahan gambut yang penting di Semenanjung Kampar di Provinsi Riau Indonesia berdasarkan ijin eco-restorasi yang diberikan oleh Pemerintah Indonesia.
Kawasan lahan gambut di Indonesia merupakan beberapa ekosistem yang paling sensitif di dunia, sedangkan lanskap Semenanjung Kampar merupakan salah satu kawasan lahan gambut terbesar di Asia Tenggara. Hutan tropis Kampar ini kaya akan keanekaragaman hayati dan melindungi spesies satwa liar, termasuk harimau Sumatera, dan beruang madu.
Pengumuman perluasan RER diadakan di Paviliun Indonesia di COP21 di Paris setelah diskusi panel tentang restorasi lahan gambut tingkat lanskap oleh Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Berkelanjutan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Putera Parthama, Deputi Bidang Pangan dan Pertanian Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Musdalifah Mahmud dan Direktur Pelaksana Global Land di Konservasi Alam, Justin Adams.
Rachmat Witoelar, utusan khusus Presiden Republik Indonesia untuk perubahan iklim menyaksikan pengumuman komitmen tambahan APRIL untuk memulihkan hutan gambut yang penting secara ekologis di Semenanjung Kampar, Provinsi Riau, Indonesia.
Selama diskusi panel, Dr. Petrus Gunarso, Direktur Konservasi APRIL, menyajikan rincian program Restorasi Ekosistem Riau (RER) multi-tahun yang telah memasuki tahun ketiga.
“RER adalah tentang kolaborasi antara sektor swasta, masyarakat dan LSM,” kata Dr Gunarso. “Dalam pengalaman kami, kami belajar bahwa area kosnervasi yang tidak terlindungi dengan baik akan rentan terhadap perambahan.”
APRIL, FFI dan Bidara serta masyarakat setempat, menerapkan model empat fase: perlindungan, penilaian, restorasi dan manajemen untuk merestorasi kawasan hutan dan lahan gambut yang terdegradasi sebelumnya. Model ini, dilengkapi dengan Program Desa Bebas Api APRIL dan strategi pengelolaan air, memastikan bahwa sebagian besar Semenanjung Kampar tetap bebas dari api selama karhutla baru-baru ini.
Komitmen ini menggambarkan bagaimana organisasi sektor swasta seperti Grup APRIL dapat mendukung tujuan iklim Indonesia dengan tindakan nyata dengan melakukan investasi dan sumber daya untuk program restorasi.
Kegiatan-kegiatan konservasi dan restorasi Grup APRIL terdiri dari 400.000 ha yang terbagi atas 150.000 di restorasi dan 250.000 di konservasi. Restorasi RER di Semenanjung Kampar setara dengan enam kali ukuran Singapura.
Tujuan konservasi APRIL 1-untuk-1 (1 hektar konservasi untuk setiap hektar hutan tanaman) adalah salah satu komitmen yang dibuat oleh perusahaan berdasarkan penguatan Kebijakan Pengelolaan Hutang Berkelanjutan (SFMP) yang diumumkan enam bulan yang lalu.
Lebih lanjut tentang RER: http://www.rekoforest.org/