Desa-Desa Bebas Api Menerima Penghargaan
Bukti awal bahwa pencegahan kebakaran dan kabut asap adalah mungkin, enam desa yang telah turut Program Desa Bebas Api (FFVP) telah menjaga kawasan mereka bebas kebakaran dalam situasi El Nino terburuk di Indonesia.
Kepala desa dari Kuala Panduk, Petodaan, desa Segamai telah menerima penghargaan sebesar Rp. 100 juta (USD 7.287) sementara kepala desa dari desa Pelalawan, Kuala Tolam dan Teluk Binjai masing-masing menerima Rp. 50 juta (USD 3.643) untuk partisipasi sukses mereka di FFVP. Upacara penghargaan ini dipimpin oleh Plt. Gubernur Riau di kota Pekanbaru.
“Pemerintah mendorong inisiatif pencegahan kebakaran yang dibentuk oleh Grup APRIL/RAPP,” kata Plt. Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman, seraya menambahkan bahwa kerjasama tersebut untuk mencegah kebakaran lahan dan hutan bisa ditingkatkan dengan melibatkan lebih banyak desa dan pemangku kepentingan lain.
Juga hadir pada upacara penghargaan adalah Kepala Bupati Pelalawan, H. M Harris, yang menggarisbawahi pentingnya keterlibatan masyarakat dalam upaya pencegahan kebakaran lahan dan hutan.
“Kami menghargai inisiatif ini karena telah membuktikan sendiri sebagai cara untuk mencegah kebakaran lahan dan hutan serta melengkapi upaya-upaya yang lebih luas untuk mencegah perambahan lahan ilegal,” katanya.
Diluncurkan oleh Grup APRIL pada bulan Juli tahun ini, FFVP terdiri dari lima unsur inti yang dilaksanakan bekerjasama dengan pemerintah provinsi, pihak penegak hukum, masyarakat dan lembaga swadaya masyarakat.
Elemen-elemen inti meliputi: memberikan insentif bagi masyarakat untuk tidak membakar lahan; menempatkan para pemimpin kru kebakaran masyarakat; membuat alternatif pertanian berkelanjutan yang tersedia; pemantauan mutu udara dan peningkatan kesadaran masyarakat.
Direktur Pelaksanan Operasional APRIL Indonesia, Tony Wenas, mengatakan tim Grup APRIL akan mempelajari banyak pelajaran dari keberhasilan tahap pertama dari pelaksanaan program tersebut karena tim berencana untuk melibatkan lebih banyak desa. Tim FFVP berencana untuk memasukkan tambahan 18 desa dalam siklus program berikutnya.
“Pencegahan kebakaran membutuhkan komitmen dan kesadaran dari semua pihak yang terkait untuk memastikan masalah kebakaran dan kabut asap tidak terjadi kembali dan semua penduduk desa yang berpartisipasi adalah para pemenang dalam upaya mereka untuk mencegah kebakaran lahan dan hutan,” Tony menambahkan.
Di akhir upacara, perwakilan dari sembilan desa menandatangani kesepakatan untuk melanjutkan partisipasi mereka dalam program ini.
Upacara penghargaan ini juga dihadiri oleh Dekan Universitas Riau, Aras Mulyadi, komandan militer Wirabima 031, Kolonel I Nyoman Parwata, wakil kepala polisi Riau, Joko Hartono, kepala polisi Pelalawan Ade Johan Sinaga, kepala kecamatan dan kepala desa di Pelalawan dan pejabat Kabupaten Pelalawan.
Tentang Program Desa Bebas Kebakaran: