APRIL Memperkenalkan Program Desa Bebas Api – Menggagas Kerjasama Pencegahan Kebakaran Yang Pertama di Riau
Dalam upaya untuk menghentikan kebakaran hutan dan kabut menjadi masalah tahunan selama musim kemarau di Indonesia, APRIL memulai program pencegahan kebakaran multi-pemangku kepentingan, yang diluncurkan oleh Gubernur interim provinsi Riau di Pangkalan Kerinci pada 28 Juli 2015.
Dirancang oleh tim pencegahan dan penanggulangan kebakaran APRIL, program ini terdiri dari lima unsur inti yang dilaksanakan bekerjasama dengan pemerintah provinsi, pihak penegak hukum, masyarakat dan organisasi non-pemerintah.
“Program yang diprakarsai swasta ini membantu perjuangan kami untuk membuat Riau bebas dari kebakaran hutan dan kabut asap,” kata Arsyadjuliandi Rachman, Gubernur interim Riau. Dia menambahkan bahwa kolaborasi sangat penting dalam pencegahan kebakaran, karena pemerintah tidak memiliki sumber daya untuk mengatasi masalah itu sendiri.
Juga hadir pada acara peluncuran program itu Jenderal TNI (Purn.) Moeldoko yang memuji inisiatif pencegahan kebakaran dan menyebutnya suatu terobosan.
APRIL berinvestasi dalam peralatan pencegah kebakaran seperti helikopter, kapal, truk pemadam kebakaran, tim pemadam kebakaran yang terlatih dan mengimplementasikan kebijakan Bebas Kebakaran.
Mencegah kebakaran dengan Program Desa Bebas Kebakaran mencakup pendekatan lima cabang:
- Insentif masyarakat untuk tidak membuka tanah dengan api
- Para pemimpin kru kebakaran masyarakat
- Alternatif pertanian Berkelanjutan
- Pemantauan kualitas udara
- Kampanye kesadaran masyarakat
Bermitra dengan APRIL untuk menggelar program di Riau merupakan dua LSM lokal: Rumah Pohon dan Biru Hijau. Bangunan pada program percontohan pencegahan kebakaran pada tahun 2014, sekarang terdapat sembilan desa dari kawasan yang rawan kebakaran melakukan bebas kebakaran.
Mengomentari program, Abu Sama, Kepala Desa Kuala Panduk mengatakan inisiatif pencegahan kebakaran menawarkan manfaat ekonomi dan lingkungan. “Petani bisa mengembangkan lahan tanpa menggunakan api dan mendapatkan informasi tentang cara-cara yang lebih baik pertanian”.
Sementara itu, Dede Kunaifi dari Rumah Pohon LSM mendorong kesadaran yang lebih tinggi mengenai bahaya kebakaran dan kabut asap serta dampak buruk pada kesehatan dan mata pencaharian.
“Dengan bekerja sama dengan para pemangku kepentingan sepenuh hati, kami berharap dapat melihat menang-menang dan solusi yang langgeng atas tanah,” kata Dede Kunaif dari Rumah Pohon LSM.
“Program ini adalah tentang kolaborasi untuk pencegahan kebakaran hutan. Seiring dengan pemerintah, kelompok masyarakat sipil dan masyarakat yang kami akan bekerja sama untuk mengatasi akar-penyebab kebakaran hutan dan lahan, “kata Rudi Fajar, direktur Riau Andalan Pulp and Paper, unit operasi Grup APRIL.